Rasulullah saw bersabda.. “Sungguh beruntung lah orang yang telah memeluk Islam dan dilimpahi rezeki yang kadar mencukupi serta diberi kepuasan oleh Allah terhadap apa yang diberikan kepadanya.” Muttafaqunilaih
Qana’ah bermaksud redha dan bersyukur atas tiap rezeki ..banyak atau sedikit yg dikurnia Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda: “Jadilah kalian seorang yang wara’, nanti kalian akan menjadi sebaik-baik hamba Allah... jadilah kalian seorang qana’ah, nanti kalian akan menjadi orang yang paling bersyukur kepada Allah
. Sikap qana’ah harus dimiliki oleh orang2 kaya maupun orang2 miskin... yaitu merasa cukup dengan pemberian Allah..tidak tamak .. tidak rakus mencari dan berbelanja harta benda..
Mukmin sebenar adalah.. apabila dikurniakan kekayaan dia bersyukur, jika ditakdirkan hidup miskin pula dia bersabar ..di samping berusaha memperbaiki taraf kehidupannya.
Daripada Hakim bin Hizam r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya harta itu umpama benda yang kehijau-hijauan .. yakni enak dirasa, nyaman dipandang dan manis dirasa...
maka barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa kedermawanan..maka harta itu memperoleh barakah daripada Allah..
sebaliknya barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa kelobaan.. ketamakan, maka tiadalah barakah Allah dalam harta itu. Ia umpama seseorang yang makan dan makan.. namun tidak pernah kenyang.” (Muttafaq ‘alaih).
Siapapun yang ingin meraih ketenangan jiwa, kedamaian hati, maka qana’ah adalah jalannya...kerana ketenangan hati ada dalam sedikitnya keinginan dunia.
<
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:”Makanan untuk seorang mencukupi untuk dua orang dan makanan untuk dua orang mencukupi untuk empat orang dan makanan untuk empat orang mencukupi untuk lapan orang.” Riwayat Bukhari dan Muslim
Rasulullah saw bersabda.. “Bukanlah yang dinamakan kaya itu lantaran banyaknya harta benda, tetapi kekayaan sebenarnya adalah kaya jiwa." (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim).
.. kekayaan yang hakiki adalah saat jiwa penuh dengan hidayah Allah SWT.
Cinta pada dunia dan ingin hidup dalam kemewahan, adalah salah satu penyebab yang mengakibatkan hidup menjadi tidak tenteram.
Orang-orang yang cinta dunia akan selalu terdorong untuk memburu segala keinginannya walau harus mengguna cara yang licik, curang, dengan berbohong, korupsi, dan sebagainya.
Sebaliknya.. sifat qanaah membolehkan seseorang itu mengawal nafsunya, perlakuannya, pemikirannya, dan emosinya..
Rasulullah saw bersabda....
Jika anak Adam memiliki emas sebanyak dua lembah ..maka dia akan (berusaha) mencari lembah yang ketiga. .Perut anak Adam tidak akan pernah puas sehingga dipenuhi dengan tanah.
(Riwayat Bukhari).
Boleh dikatakan bahawa kebanyakkan kita terpalit dalam fitnah dunia yang terlalu berpaksikan individualisma dan materialisma.
Karena itulah qana’ah sangat diperlukan.. untuk mengatasi sifat dasar manusia yang tidak pernah cukup atas apa yang sudah dimiliki.
Firman Allah bermaksud:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu.....”
(Surah Ibrahim : 7).
Qana’ah bukanlah berarti menerima nasib tanpa ikhtiar, malas berusaha, tidak berdaya saing, kurang produktiviti, berusaha ala kadar,hilang semangat untuk berkerja..
Ia boleh saja memiliki harta yang banyak, namun bukan bertujuan untuk menimbun..
Malahan ada ibadat2 fardhu yg memerlukan harta dan wang ringgit saperti zakat, infaq, umrah, haji...
Nabi SAW. bersabda:
Tangan di atas adalah lebih baik dari tangan di bawah...iaitu tangan yg memberi lebih baik dari tangan yg menerima.
Hendaklah kamu muliakan orang-orang yang di bawah tanggunganmu.
Sebaik-baik sedekah ialah dari harta yang lebih...
Barangsiapa yang menjaga kehormatan dengan tidak meminta-minta.. maka Allah akan memelihara kehormatannya.
Barangsiapa yang tidak bergantung harap kepada manusia, maka Allah akan mencukupkan keperluannya.
(Bukhari dan Muslim]
Rasulullah saw bersabda
Dalam hal2 keduniaan..hendaklah kamu lihat orang yang kurang dari kamu..
sebaliknya, dalam hal2 agama, akhirat ..hendaklah kamu lihat orang yang lebih dari kamu
Dari Abu Hurairah....Rasulullah saw bersabda....
"Lihatlah orang yang di bawah kalian, dan jangan kalian lihat orang yang di atas kalian, kerana yang demikian itu, kalian tidak menganggap ringan nikmat Allah ke atas kalian."HR. Muttafaqu 'Alayhi
No comments:
Post a Comment